Langsung ke konten utama

Faathimah - K1219035: REVIEW JURNAL DILEMA


Review Jurnal: Perilaku Jilbab di Universitas Sebelas Maret (Studi Kasus Tren Memakai Jilbab di Kalangan Mahasiswa FKIP UNS
Latar Belakang
Penggunaan jilbab di kalangan perempuan Indonesia sekarang ini menjadi fenomena yang berkaitan dengan fesyen. Sangat berbeda dengan fesyen perempuan Indonesia pada zaman dahulu.
Jilbab sendiri merupakan ketentuan berpakaian untuk wanita muslim yang sudah di tetapkan dalam Alquran. Penggunaan jilbab dapat disebutkan sebagai bentuk ketaatan, kesopanan, dan perlawanan (fatwa El Guindi).
Syariat Islam mengenai pemakaian jilbab ini dari hasil data jilbab UKM SKI dilihat dari tabel SKI dan hasil observasi yang sudah dilakukan sudah sangat memasyarakat, termasuk di kampus Universitas Sebelas Maret dengan tempat observasi di kantin, perpustakaan, dan public space FKIP UNS. Akan tetapi, kita juga harus terfokus pada motivasi dan tujuan pemakaian jilbab. Apakah mengedepankan syariat Islam atau hanya sekadar tren saja.
Tujuan Artikel Ilmiah
Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi kesadaran mahasiswi di sana sehingga mengenakan jilbab, serta motivasi mereka mengenakan jilbab. Jurnal ini mengambil sampel 30 mahasiswi FKIP UNS dengan lokasi penelitian di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
Pembahasan
Individu dalam merespon suatu hal atau peristiwa dilakukan sepanjang tindakan tersebut memberikan arti subjektif kepada tindakan itu. Sosiologi memisahkan diri dari dua ilmu yaitu filsafat dan psikologi selalu menganggap bahwa sosiologi adalah turunan dari filsafat dan psikologi dengan menjadikan objek aktor mengenai realita sosial sebagai kajian dan menggunakan metode verifikasi aktor yang berbeda dari filsafat ataupun psikologi. Pemikiran interpretasi ini oleh Johnson (1988) ditegaskan bahwa karena keharusan aktor dalam sosiologi harus menganlisa perilaku aktor manusia individual orientasi subyektif mereka sendiri.
Bertolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial dan antar hubungan sosial itu Weber mengemukakan lima aktor pokok yang menjadi sasaran penelitian sosiologi, yaitu: pertama adalah tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna yang subyektif ini meliputi berbagai tindakan nyata. Kedua adalah tindakan nyata dan bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyek. Yang ketiga tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam. Keempat adalah tindakan itu diarhkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu. Kelima adalah tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan kepada orang lain itu (Ritzer, 2002 : 39).
Menurut Ritzer, sosiologi dilihat sebagai satu ilmu multi aktor yang membedakan tiga aktor yang secara fundamental berbeda satu sama lain. Paradigma faktor sosial, aktor definisi sosial dan aktor perilaku sosial (Ritzer, 1985 : 7). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan aktor perilaku sosial, paradigma perilaku sosial. Paradigma ini memusatkan perhatian pada hubungan antar individu dengan lingkungan. Lingkungan terdiri dari atas bermacammacamobjek sosial dan objek non sosial, menurut perilaku sosial (HF. Skinner) objek sosiologi yang konkrit adalah perilaku manusia yang aktor serta kemungkinan perulangannya (Ritzer, 1985 : 82).
Kebudayan masyarakat tersusun dari tingkah laku. Dengan kata lain, kebudayaan adalah tingkah laku yang berpola untuk memahami tingkah laku yang berpola itu diperlukan konsep-konsep seperti ide dan nilai-nilai yang diperlukan adalah pemahaman terhadap kemungkinan penguatan penggunaan paksa itu. Manusia dianggap mempunyai bagian-bagian dalam yang serba bebas untuk menentukan tindakannya yang hanya diperlukan untuk menerangkan sesuatu yang ada. Exsistensinya tergantung kepada ketidaktahuan dan ketidakmampuan untuk menerangkan.
Teori ini digunakan dalam penelitian ini adalah Behavorial Sociology. Behavorial Sociology di bangun dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip psikologi perilaku ke dalam sosiologi. Perhatiannya pada hubungan antara akibat dan tingkah laku yang terjadi di dalam lingkungan aktor. Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultansi dari berbagai aktor, baik internal maupun ekternal (lingkungan) pada garis besar perilaku manusia dapat dilihat dari tiga aspek fisik, psikis, dan sosial. Akan tetapi dari tiga aspek tersebut sulit untuk digaris bawah yang tegas dalam mempenagruhi perilaku manusia. Sebenarnya refleksi dari berbagai kejiwaan seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap, dan sebagainya. Namun demikian, pada realitanya sulit dibedakan atau dideteksi gejala kejiwaan yang menentukan perilaku seseorang. Apabila ditelusuri lebih lanjut gejaa kejiwaan tersebut ditentukan atau dipengaruhi oleh berbagai aktor, diantaranya aktor pengalaman, keyakinan, saran, fisik, sosial budaya, masyarakat, dan sebagainya.
Perilaku dapat didefinisikan secara singkat berupa suatu keadaan jiwa atau berfikir dan sebagainya dari seseorang untuk memberikan respon atau tanggapan situasi di luar subjek tersebut. Respon atau tanggapan ini ada 2 macam, yaitu bersifat aktif (denagn tindakan) dan bersifat pasif (tanpa tindakan) perilaku aktif dapat dilihat sedangkan perilaku pasif tidak dapat dilihat. Bentuk operasional dari perilaku dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis tindakan:
1.      Perilaku dalam bentuk pengetahuan yaitu mengetahui adanya situasi dan rangsangan dari luar.
2.      Perilaku dalam bentuk sikap tantangan batin terhadap keadaan atau rangsanngan dari luar.
3.      Perilaku dalam praktek tindaka yaitu perbuatan atau tindakan yang jelas terhadap rangsangan dari luar (Soekidjonotoatmojo, 1990 : 1).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis temuan penelitian, peneliti meberikan kesimpulan bahwa:
Muslimah berjilbab karena ingin menyempurnakan perintah Allah SWT sesuai yang telah ditetapkan di dalam Al Quran. Kemudian ada yang memaknai sebagai sebuah proses atau tahap untuk menjadi dari yang lebih baik lagi. Jilbab yang mereka kenakan sekarang merupakan tahap awal untuk lebih sempurna lagi dalam menutupnya. Jilbab dimaknai secara sempit sebagai pentup aurat dalam penampilan muslimah. Hal ini ditandai dengan wilayah operasi muslimah yang lebih memperhatikan tampakan luar jilbabnya. Orientasi muslimah kini lebih terfokus pada jilbab fisik. Muslimah cenderung memanfaatkan simbol-simbol Islami pada jilbab sebelumnya untuk menunjang penampilan mereka. Penampilan bagi muslimah sangat penting untuk membentuk kesan Islami di mata orang lain. Tujuan orang memakai jilbab saat ini tidak lagi sekedar menunjukkan identitas keislamannya tapi jilbab sudah menjadi multi identitas.
Muslimah dengan jilbabnya ingin menciptakan kesan positif di mata orang lain speerti muslimah yang santun dan feminim. Muslimah ingin mengekpresikan karakternya bahwa dengan jilbab, mereka tetap bisa tampil modis dan cantik. Singkatnya, muslimah saat ini ingin berjilbab sesuai dengan ketentuan Islam denagn tetap memperhatikan tren dan mode yang sedang berkembang. Jilbab merupakan pakaian yang ditujukan kepada muslimah untuk menutup aurat dan melindungi aurat. Jilbab menjadi kewajiban bagi muslimah yang sudah baligh. Perintah kewajibabn muslimah menutup aurat dengan jilbab tertera dalam Al-Qur‟an Surat Al Ahzab [33] ayat 59 dan surat An Nur [24] ayat 31. Di dalam kedua syarat tersbut muslimah diperintahkan untuk menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh dan dilarang menampakkan perhiasannya selain yang memang biasa nampak kepada selain muhrimnya.

Sumber:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Short Story: Genggaman Anoman

Hanya seorang pemimpi. Mari bermain bersama :) Hola, ada cerpen, nih! Sudah lama ngga nulis di blog DX semoga ke depannya bisa rajin :(( Genggaman Anoman “Eww.. masih laku, ya, nonton wayang?” candaku begitu kulihat adikku membujuk Ayah untuk menemaninya ke pertunjukan wayang malam ini. Ayah memandangiku seolah menegurku. “Ih, wayang itu keren tahu!” seru Elsa—adikku yang masih duduk di bangku sekolah dasar tahun kedua.

Resensi Buku: Dunia Anna

Hanya seorang pemimpi. Mari bermain bersama :) Resensi Buku: “Dunia Anna” Judul asli: Anna. En fabel om klodens klima og milj ΓΈ Penulis: Jostein Gaarder Penerjemah: Irwan Syahrir Penyinting: Esti A. Budihapsari Proofeader: Ine Ufiyatiputri Tebal Buku: 244 Halaman Penerbit: Mizan Tahun Terbit: 2013, 2014 (Di Indonesia) “Nova sayang, aku tak tahu bagaimana rupa dunia saat kau membaca surat ini.. ” Awalnya saya iseng membeli novel ini—sekaligus nekad. Karena saya biasanya ngga membaca novel yang berat-berat—lirik-lirik sub-judulnya. Awal buka novel ini saya deg-degan karena takut otak berkapasitas rendah saya mampu membca novel macam ini wkwk XD. Namun, realitanya ngga seburuk itu, kok! Alhamdulillah saya mampu membaca novel ini—walau dengan durasi yang sangaaaat lama. Novel ini bercerita seorang gadis bernama Anna yang bisa dibilang punya pola berpikir yang unik. Dia suka bermimpi, tapi tidak seperti kebanyakan orang yang bermimpi dengan normal . Di ...